jump to navigation

Catatan Harianku September 16, 2006

Posted by aniq in Puisi.
11 comments

Penaku bergetar pelan di atas lembar putih bisu

Kusapa ramah setiap kata yang kurangkai

Ku buka lembar kedua,

Masih ku goreskan pena berona cinta &

kasih, Berhias cerita-cerita tersirat rindu menggebu.

Ada tawa tertahan,

Bertutur kisah-kisah lama juga tentang,

Kepedihan atau apa saja.   Tatkala air mata terbentang, Tanganku semakin gemetar,

Aku tak tahu lagi apa yang akan kutuliskan Di lembar berikutnya..

Undangan Perak Malaikat September 16, 2006

Posted by aniq in Puisi.
1 comment so far

Akankah kau bersedia bila undangan perak dari malaikat,

Harus kau hadiri hari ini?

Ketika kau tak menginginkan kereta jemputan,

Dan dia kirimkan untukmu.

Ketika kau tengah berbahagia,

Ketika kau dapatkan segalanya,

Ketika dunia menyediakan cinta.

Adalah kuasanya menjadikan segalanya ada lalu,

Meniadakan segalanya.

Sehampar rindumu pada-Nya,

Akan begitu dihargai-Nya.

Dan disediakan cinta untukmu,

Surga yang kau cicil

Atau neraka yang kau susun

Hingga dia mengirimkan Malaikatnya.

Mengantarkan undangan perak untuk/mu.

Padahal kau tak tahu kapan kau harus menghadirinya

Misteri Cinta September 1, 2006

Posted by aniq in Cinta.
29 comments

ingin kusucikan bibirku dengan air zam-zam yang,  memungkinkanku untuk tak bicara soal cinta. namun tatkala mulutku diam, kudapati diriku bisu.

telah kunyanyikan melodi cinta yang tak ku tahu sebelumnya. namun begitu kuketahui, syair-syairnya menjadikan bisikan yang sia-sia dalam mulutku, dan nada-nada dalam dadaku menjadi senyap.

kemarin, dia bertanya padaku tentang keajaiban dan kebahagiaan cinta, dan dia puas dengan apa yang aku katakan. namun sekarang ketika cinta telah menghiasiku dengan jubah-jubahnya tibalah giliranku untuk bertanya mengenai cara dan nilai-nilainya.

adakah diantara kalian wahai para pembaca, bisa menjawab mengenai apa yang terjadi padaku. adakah diantara kalian yang dapat menjelaskan hatiku pada hatiku sendiri, dan kedirianku pada kedirian itu sendiri?

apakah tak ingin kau ceritakan, api apakah ini yang menyala di dadaku? sungguh pertanyaan itu melelahkan pancainderaku dan melarutkan emosi serta gairahku.

apakah sebenarnya tangan-tangan gaib ini, halus ataupun kasar, yang menggenggam jiwaku di saat-saat kesepian dan kesendirian? ke dalam hatiku, mereka tuang anggur yang dicampur dengan pahitnya kesenangan dan manisnya rasa sakit.

apakah kibasan sayap-sayap dalam dudukku dikesepian malam seperti ini, aku melihat diriku terbangun dalam ketaksadaran, melihat apa yang tak kulihat, merenungi apa yang tak kupahami, tersadar untuk apa yang tak kuketahui, menghela nafas karena dalam helaan terdapat raungan yang lebih kucintai dari pada mengikuti tawa dan kesenian, menyerah pada kekuatan yang tak terlihat, yang membunuhku lalu memberikan kehidupan, membunuhku lagi, dan lagi. sampai fajar menjelang dan cahaya mengisi sudut kamarku. kemudian aku tertidur sebelum bulu-bulu mataku tanggal dari tarian kesadaran, dalam selimutku yang membantu mengoncang mimpi-mimpi buruk.

apakah ini yang dinamakan cinta? beritahu aku apa ini misteri yang tersembunyi di balik umur dan dibalik yang nampak?

apakah ini kesadaran penuh yang mengantarkan kematian atau pun kehidupan yang membentuk mimpi-mimpi yang lebih aneh dari kematian.

beritahu aku wahai kawan, beri tahu aku! siapa diantara kalian yang tidak akan bangun dari tidur kehidupan jika cinta telah membasuh jiwamu dengan jari-jarinya.

siapa diantara kalian yang tidak akan mengabaikan ayah, ibu dan rumah jika gadis yang kalian cintai telah memanggilmu?

siapa diantara kalian yang tak akan mengarungi lautan, melintasi gurun-gurun, mendaki gunung-gunung dan lembah-lembah untuk menggapai gadis yang jiwanya telah kau pilih?

apakah remaja tidak akan mengikuti hatinya sampai akhir dunia untuk menghirup manis nafas kekasihnya, menikmati melodi suaranya?

apakah laki-laki tidak akan mengorbankan jiwanya dengan asap membumbung menuju Tuhan yang akan mendengar permohonan dan doanya?

kemarin aku berdiri dan melamun, bertanya tentang misteri dan nilai cinta pada orang yang lewat, seorang lelaki setengah baya lewat, dengan badan rapuh dan muka yang gelap. sambil menghela napas dia berkata, “Cinta telah diciptakan untuk melemahkan kekuatan yang aku warisi dari Adam”.

seorang pemuda, tubuhnya kokoh dan kuat lewat. dalam suara nyanyian dia berkata, “Cinta adalah keteguhan hati yang ditambatkan pada kemanusiaanku, yang menghubungkan masa kini dengan masa lalu, dan masa depan”.

seorang ibu, matanya sayu, lewat, menghela nafas lalu berkata, “cinta adalah racun yang mematikan, nafas ular hitam berbisa yang menggeliat di neraka, terbang dan berputar di anggasa sampai ia jatuh menutupi embun, hanya untuk dihisap oleh hausnya jiwa. kemudian mereka mabuk untuk sesaat, diam selama setahun, dan mati untuk keabadian”.

seorang gadis teman kuliahku, sambil tersenyum ia berkata, “Cinta adalah air mancur yang mengiringi jiwa sang pengantin perempuan dan menuangi jiwa-jiwa kekuatan, membuat mereka mendaki dalam doa diantara bintang-bintang malam, dan menyanyikan lagu suka cita di hadapan matahari saat ini.

seorang satpam dengan baju dinasnya dan berjenggot panjang, dengan bermuka masam dia berkata, “Cinta adalah ketakpedulian kita yang berawal pada masa muda dan berakhir bersama penghabisannya.”

kemudian, seorang lelaki buta lewat, mengetuk tanah dengan tongkatnya, menangis dan berkata, “Cinta adalah halimun tipis yang melingkupi jiwa dalam setiap sisinya, dan menyelubungi kerangka keberadaannya atau membiarkan jiwa hanya melihat hantu dalam gairahnya, tak mendengar suara tangisnya sendiri yang menggema dalam lembah.”

seorang anak kecil berumur lima tahun lewat dan tertawa kepadaku, “cinta adalah ayahku, Cinta adalah ibuku. hanya ayah dan ibuku yang tahu tentang Cinta. lantas apa menurut Anda Cinta itu?

hari berganti. orang-orang melewatiku, setiap orang menggambarkan dirinya pada saat berbicara cinta, membuka harapannya, dan menceritakan misteri kehidupan.

ketika malam tiba dan orang-orang tetap berjalan, aku mendengar suara dari dalam kamarku. “Cinta mempunyai dua sisi; satu kesabaran dan yang lainnya nafsu. cinta adalah sesuatu yang menyala bagiku..