jump to navigation

Merengkuh Kembali Nilai Yang Hilang Juli 20, 2006

Posted by aniq in Renungan.
1 comment so far

Dunia semakin tua. Aktivitas di dalamnya pun semakin komleks, kompetetif serta sarat dengan nilai-nilai materialistik. Semua orang semakin sibuk berpacu dalam lomba yang serba bendawi itu, sementara nilai-nilai rohani (spiritual) sudah banyak dilupakan.  

Kadangkala hati ini terasa kering kosong, seakan ada sesuatu yang hilang darinya. Tiada lagi dorongan (spirit) hidup, hilanglah rasa kedamaian di hati dan serbagai stres datang silih berganti.  

Tak ada obat bagi yang demikian itu, kecuali merengkuh kembali nilai-nilai yang hilang dan menyirami kembali hati yang gersang dengan dorongan-dorongan yang paling kuat adalah menghiburnya dengan mana-mana rohani yang tinggi yang terkandung di dalam untaian Mutiara-mutiara hikmah yang indah.  

Pesan Ali bin Abi Tholib Ra: adalah hati manusia yang kerap kali di landa kebosanan, sebagaimana tubuh mereka sering kali di jangkiti keletihan. Maka carikanlah mutiara-mutiara hikmah untuknya.

Asa Yang Tak Pernah Mati Juli 20, 2006

Posted by aniq in Renungan.
add a comment

Ku tempuh hari ke hari yang tak pernah ku tahu apa di dalamnya, ku coba masuk ke permukaan namun selalu luput tuk merenungi hari-hariku yang panjang. Ku ingin larut pada kedalamanmu, bukan hanya sekedar menyebut Asma-Mu.  

Dalam kegelisahan yang menghimpit, ada sesuatu yang sulit ku palingkan. Rasanya aku sering tak sanggup diam lama berhadapan dengan-Mu. Engkau selalu trsisih dan aku memburu sesuatu yang menggoda perasaanku. Aku merengguk kehidupan tapi tak menghayati inti kehadiran langkahku adalah perjalanan kehilangan.  

Aku baru membaca permukaan, tak pernah tenggelam lebih dalam aku terpaku pada kekuatan yang nyata. Aku terus berjalan, menempuh hari-hari harapan, belum juga nampak ujung bayang-bayang. Jalan penuh liku, mendaki dan menurun di atas tebing-tebing begitu mencekam.  

Banyak yang kudapati, banyak yang kutemui, banyak yang ku pelajari, banyak yang bertanya-tanya. Kemanakah tujuan anda Kee ujung segala masih jauhkah entahlah apa bekal anda keyakinan, apa yang anda cari wujud perjalanan, apakah ituEntahlah. Akan tercapai mudah-mudahan.  

Dibawah lindung pohon aku bersandar, tercenung menghitung jejak langkah dan sisa harapan. Bumi yang luas, bumi yang hening, langit yang bening. Gejolaknya adalah untaian renungan. Bumi langit adalah hamparan kerinduan. Daun-daun kering berguguran, jatuh ke bumi.